Anti noda darah adalah bahan kimia yang biasa digunakan untuk rumah sakit, berfungsi secara khusus untuk menghilangkan noda darah yang menempel di kain, anti noda darah super yang kami miliki adalah terbuat dari bahan kimia kwalitas super dan terbukti.
ANTI NODA TINTA BAGUS
Anti noda tinta yang ada di tokolaundryKAS adalah anti noda tinta yang terbuat dari bahan kimia pilihan yang dikondisikan khusus untuk menghilangkan noda darah di kain dan tidak merusak kain.
ANTI NODA KOTORAN RINGAN
Anti noda kotoran ringan merupakan anti noda untuk kotoran seperti kecap, saos ataupun noda makanan.
ANTI NODA KOTORAN BERAT
Anti noda kotoran berat biasa digunakan untuk membersihkan kotoran kotoran yang susah dihilangkan, atau noda kotoran yang sudah membandel.
ANTI NODA KARAT
Anti noda karat biasa digunakan untuk membersihkan kain kain yang ada di bengkel atau kain yang terkena noda karat dari besi.
ANTI NODA OLI
Anti noda karat biasa digunakan untuk membersihkan kain kain yang ada di bengkel atau kain yang terkena noda oli.
ANTI NODA MINYAK
Anti noda minyak biasa di pakai untuk membersihkan kain yang terkena noda minyak yang sudah membandel, memiliki kwalitas super terbaik, sehingga sangat bagus dipakai untuk menghilangkan noda minyak.
ANTI NODA JAMUR
Anti noda jamur difungsikan untuk membersihkan noda jamur yang terjadi karena proses penyimpanan kain, beberapa sebab noda jamur adalah, karena kain masih lembab kemudian disimpan, tempat yang lembab dan karena kain terkena keringat atau noda akan tetapi tidak segera di cuci, sehingga menyebabkan jamur di kain.
BAHAN KIMIA YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN / BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Alkylphenols
Alkylphenol yang biasa digunakan termasuk Nonylphenols (NPs),
Octylphenols dan dalam bentuk-bentuk ethoxylate-nya , terutama Nonylphenolethoxylate (NPE).
NP banyak digunakan dalam industri tekstil untuk proses pencucian dan
pewarnaan. Bahan-bahan ini adalah racun untuk kehidupan air. Mereka akan
bertahan dalam lingkungan dan dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh.
Konsentrasinya akan meningkat melalui rantai makanan (biomagnify).12 Kemiripan
strukturnya dengan hormon estrogen alamiah dapat menganggu perkembangan
seksual pada beberapa organisme termasuk menyebabkan feminisasi ikan.13,14
Phthalates
Pthalate adalah kelompok bahan kimia yang paling umum
digunakan untuk melunakan PVC ( plastikpolyvinyl chloride). Pada industri
tekstil bahan-bahan ini digunakan dalam pembuatan kulit buatan, karet dan PVC,
serta beberapa pewarna. Ada kekhawatiran besar terhadap kadar racun dari Pthalateseperti
DEHP (Bis (2-ethylhexyl) Pthalate ) yang bersifat toksik bagi reproduksi
mamalia, karena dapat menganggu perkembangan testis di awal kehidupan.16
DEHP dan DBP (Dibutyl Pthalate) digolongkan sebagai
‘toksik bagi sistem reproduksi’ di Eropa 17 dan
penggunaannya dibatasi. Dibawah Undang Undang Uni Eropa REACH, DEHP , BBP (Benzyl
butyl Phthalates) dan DBP dijadwalkan pelarangannya pada tahun 2015.18
Brominated dan chlorinated flame retardants
Brominated Flame Retardants (BFR) adalah bahan kimia
persisten dan bioakumulatif yang jenisnya sekarang banyak hadir di lingkungan
sekitar kita. Polybrominated diphenyl ethers (PBDEs) adalah
salah satu kelompok BFR yang paling umum digunakan untuk membuat beragam
bahan-bahan tahan api, termasuk tekstil.
Beberapa PBDE mampu menganggu sistem hormon, yang terlibat
dalam perkembangan dan pertumbuhan seksual.19 Dibawah
hukum Uni Eropa penggunaan beberapa jenis PBDE dibatasi dengan ketat20 Salah
satu PBDE telah didaftarkan sebagai ‘zat berbahaya yang diprioritaskan
(untuk di eliminasi)’, berdasarkan undang-undang Eropa tentang air.
sehingga tindakan harus diambil untuk menyingkirkan kontaminasi materi tersebut
pada badan-badan air 21,22
Azo dyes
Azodyes atau Pewarna Azo adalah salah satu dari jenis
pewarna utama yang digunakan industri tekstil.Beberapa pewarna azo terdegradasi
saat digunakan dan melepaskan bahan-bahan kimia yang dikenal sebagai aromatic
amina. Beberapa aromatic amina tersebut dapat menyebabkan
kanker.23 Uni
Eropa telah melarang penggunakan pewarna azo yang dapat melepaskan gugus amina
penyebab kanker pada setiap tekstil yang berkontak langsung
dengan kulit manusia.24
Senyawa Organotin
Senyawa Organotin digunakan dalam biosida dan bahan
anti jamur dalam berbagai produk kebutuhan sehari-hari. Dalam industri
tekstil bahan-bahan ini digunakan untuk produk seperti kaos kaki, sepatu dan
baju olahraga untuk mencegah bau yang disebabkan oleh keringat.
Salah senyawa organotin yang paling terkenal adalah
tributyltin (TBT). Dahulu, salah satu kegunaan utamanya adalah untuk cat
anti bocor pada kapal, sampai muncul bukti bahwa bahan ini tak terurai di
lingkungan. Ia akan menumpuk dalam tubuh dan dapat mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh dan reproduksi.25 Penggunaannya
sebagai cat anti bocor sekarang sebagian besar telah dilarang. TBT juga
digunakan di industri tekstil.
TBT terdaftar sebagai ‘zat berbahaya prioritas’ dibawah
regulasi Uni Eropa sehingga langkah-langkah perlu diambil untuk
menyingkirkan kontaminasinya dari badan-badan air di Eropa. 26.
Dari bulan Juli 2010 dan Januari 2012 produk-produk (termasuk kebutuhan
sehari-hari) yang mengandung senyawa organotin akan dilarang di seluruh Uni
Eropa. 27
Perfluorinated chemicals
Perflourinated chemicals (PFCs) adalah bahan kimia
buatan manusia yang banyak digunakan industri karena sifatnya yang tidak lekat
dan anti air. Mereka digunakan untuk membuat produk tekstil dan produk kulit
anti air dan anti noda.
Bukti-bukti menunjukan banyak PFCs tidak terurai di alam dan
dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh serta jumlahnya meningkat melalui
rantai makanan (biomagnify) . 28,29
Setelah masuk tubuh, beberapa jenisnya terbukti mempengaruhi hati serta
mengganggu kerja hormon, merubah tingkat pertumbuhan dan hormon reproduksi.30,31
Yang paling terkenal dari PFCs adalah perfluorooctane
sulphonate (PFOS), sebuah senyawa yang sangat sulit terurai dan bertahan
untuk jangka waktu yang sangat lama di lingkungan. 32 PFOS
adalah satu dari “Polutan Organik Persiten” yang peredarannya dibatasi di bawah
Konvensi Stockholm, sebuah perjanjian global untuk melindungi kesehatan manusia
dan lingkungan. PFOS juga dilarang di Eropa33dan
Kanada34untuk
penggunaan tertentu.
Chlorobenzenes
Cholorobenzenes adalah bahan kimia persiten dan
bioakulumatif yang digunakan sebagai pelarut dan biosida dalam pembuatan
pewarna.. Efek paparan tergantung pada jenis chlorobenzenes, namun,
bahan-bahan ini biasanya mempengaruhi hati, tiroid dan sistem saraf pusat. Hexachlorobenzene(HCB)
sebuah bahan kimia paling beracun dan persisten dari kelompok ini,
bersifat mengganggu kerja hormon. 35
Di Uni Eropa, pentacholorbenzene dan HCB
diklasifikasikan sebagai ‘zat berbahaya prioritas’ sehingga
langkah-langkah harus diambil untuk menyingkirkan polusi tersebut dari
badan-badan air di Eropa.36 Mereka
juga terdaftar sebagai ‘Polutan Organik Persisten’ untuk dibatasi penggunaanya
secara global di bawah Konvensi Stockholm. Bahan-bahan tersebut dilarang
atau dijadwalkan untuk diakhiri penggunaannya di Eropa. 37
Chlorinated solvents
Pelarut terklorinasi seperti trichloroethane (TCE)
digunakan oleh produsen tekstil untuk melarutkan zat lain selama proses
produksi dan membersihkan kain.
TCE adalah zat perusak ozon yang tidak terurai di
lingkungan. Juga dikenal berdampak pada sistem saraf pusat, hati dan ginjal.38 Sejak
tahun 2008 Uni Eropa membatasi secara ketat penggunaan TCE untuk kedua kegunaan
diatas. 39
Chlorophenols
Chlorophenols adalah sebuah kelompok bahan kimia yang
digunakan sebagai biosida. Penggunaannya sangat luas, mulai dari pestisida
hingga pengawetan kayu dan tekstil.
Pentachlorophenol (PCP) dan turunannya digunakan sebagai
biosida di industri tekstil. PCP sangat beracun bagi manusia dan berdampak pada
banyak organ tubuh. Bahan ini juga sangat beracun bagi organisme air.40 Uni
Eropa telah melarang pembuatan produk yang mengandung PCP di tahun 1991.
Sekarang, penjualan dan penggunaan produk yang yang mengandung bahan kimia
tersebut juga dibatasi secara ketat. 41
Short-chain chlorinated paraffins
Short-Chain Chlorinated Paraffin (SCCPs) digunakan
dalam industri tekstil sebagai penghambat penyebaran api. Bahan-bahan ini
sangat beracun bagi organisme air, tidak mudah terurai di lingkungan dan
memiliki potensi tinggi untuk terakumulasi dalam organisme hidup.42.
Penggunaannya pada beberapa sektor telah dibatasi di Uni Eropa sejak tahun
2004. 43
Logam berat : kadmium, timbal, merkuri dan kromium
(VI).
Logam berat seperti : kadmium, timbal dan merkuri telah
digunakan pada pewarna dan pigmen tertentu untuk tekstil. Logam-logam ini
dapat terakumulasi dalam tubuh dari waktu ke waktu dan sangat beracun, dengan
efek termasuk kerusakan pada sistem saraf (timbal dan merkuri) atau
ginjal (kadmium). Kadmium juga dikenal sebagai penyebab kanker.44,45
Kromium (VI) digunakan pada proses tekstil tertentu dan
penyamakan kulit 46 bahan
ini sangat beracun bahkan di konsentrasi rendah, termasuk bagi banyak organisme
air.47
Di Uni Eropa kadmium, merkuri dan timbal telah
diklasifikasikan sebagai ‘zat berbahaya prioritas’ sehingga
langkah-langkah yang harus diambil untuk menyingkirkan polusi di badan-badan
air Eropa.48 Penggunaan
kadmium, merkuri dan timbal telah lama dibatasi dengan ketat di Eropa;
termasuk penggunaan tertentu dari merkuri dan kadmium pada tekstil. 49.
NOTES:
12. Jensen A & Leffers H (2008). “Emerging endocrine disrupters: perfluoroalkyated substances”, International Journal of Andrology, vol 31, pp161-169
12. Jensen A & Leffers H (2008). “Emerging endocrine disrupters: perfluoroalkyated substances”, International Journal of Andrology, vol 31, pp161-169
13. Baughman GL & Weber EJ (1994).
Transformation of dyes and related compounds in anoxic sediment: Kinetics and
products. Environmental Science & Technology 28: 267-276
14. Novotný C, Dias N, Kapanen A, Malachová
K, Vándrovcová M, Itävaara M & Lima N (2006). Comparative use of bacterial,
algal and protozoan tests to study toxicity of azo- and anthraquinone dyes.
Chemosphere 63: 1436–1442
16. Sendelbach LE (1989). A review of the
toxicity and carcinogenicity of anthraquinone derivatives. Toxicology 57:
227-240
17. Wei Y, Han I-K, Hu M, Shao M, Zhang J
& Tang X (2010). Personal exposure to particulate PAHs and anthraquinone
and oxidative DNA damages in humans. Chemosphere 81: 1280-1285
19. Gregory P (2007). “Toxicology of textile
dyes”, Chapter 3 in Christie, R. (ed.) Environmental aspects of textile dyeing,
Woodhead Publishing
20. Commission Regulation (EC) No 552/2009 of
22 June 2009, op cit (REACH). Existing restrictions set out in the Marketing
and Use Directive (76/769/EEC) were carried over to REACH. Directive 76/769/EEC
was repealed on 1 June 2009. Azocolourants were previously restricted under the
EU (2002) Directive 2002/61/EC of the European Parliament and of the Council of
19 July 2002 amending for the nineteenth time Council Directive 76/769/EEC
relating to restrictions on the marketing and use of certain dangerous
substances and preparations (azocolourants), Official Journal L 243,
11.09.2002, pp15-18
21. Pinheiro HM, Touraud E & Thomas O
(2004). Aromatic amines from azo dye reduction: status review with emphasis on
direct UV spectrophotometric detection in textile industry wastewaters. Dyes
and Pigments 61(): 121-139
22. Carvalho G, Marques R, Lopes AR, Faria C,
Noronha JP, Oehmen A, Nunes OC & Reis MAM (2010). Biological treatment of
propanil and 3,4-dichloroaniline: Kinetic and microbiological characterization.
Water Research 44(17): 4980-4991
23. Dom N, Knapen D, Benoot D, Nobels I &
Blust R (2010). Aquatic multi-species acute toxicity of (chlorinated) anilines:
Experimental versus predicted data. Chemosphere 81(2): 177-186
24. Since 1991, all PCP-containing products
sold and used in the EU have been imported (EU production was banned under
Directive 76/769/EEC). Now entry number 22 of Annex 17 of the EU chemical law
REACH prohibits the marketing and use in the EU of PCP and its salts and esters
in products in a concentration equal to or greater than 0.1 per cent.
Commission Regulation (EC) No 552/2009 of 22 June 2009, op cit. (REACH)
25. OSPAR (2004). Pentachlorophenol, OSPAR
Priority Substances Series 2001, updated 2004, OSPAR Convention for the
Protection of the Marine Environment of the North-East Atlantic, OSPAR
Commission, London, ISBN 0-946956-74: 31 pp.
http://www.ospar.org/documents/dbase/publications/p00138_BD%20on%20pentachlorophenol.pdf
26. Use of TCE is restricted via Entry 34 of
Annex 17 of the EU chemical law (Regulation (EC) No 1907/2006 concerning the
Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of Chemicals (REACH))
to concentrations equal to or greater than 0.1 per cent by weight of product
for sale to the general public and in diffusive applications such as surface
cleaning and cleaning of fabrics. Commission Regulation (EC) No 552/2009 of 22
June 2009 (REACH) op.cit.
27. Agency for Toxic Substances and Disease
Registry (1989) Toxicological profiles for 1,1,2-trichloroethane, United States
Public Health Service, Agency for Toxic Substances and Disease Registry,
December 1989.
28. Agency for Toxic Substances and Disease
Registry (2006) Toxicological profiles for 1,1,1-trichloroethane, United States
Public Health Service, Agency for Toxic Substances and Disease Registry, July
2006
29. ATSDR (2004) Toxicological profile for
copper, United States Public Health Service, Agency for Toxic Substances and
Disease Registry, September 2004
30. ATSDR (2005) Toxicological profile for
nickel. Agency for Toxic Substances and Disease Registry, US Public Health
Service, August 2005
31. ATSDR (2008b) Toxicological profile for
chromium, United States Public Health Service, Agency for Toxic Substances and
Disease Registry, September 2008
32. Comber SDW, Merrington G, Sturdy L,
Delbeke K, van Assche F (2008). Copper and zinc water quality standards under
the EU Water Framework Directive: The use of a tiered approach to estimate the
levels of failure. Science of the Total Environment 403(1-3): 12-22
33. Guangdong Province (2001). Guangdong
Provincial Water Pollutant Emission Limit, DB4426-2001.
http://www.gdepb.gov.cn/hjbz/dfbz/200511/P020060728344805222501.pdf
34. MEP (1992). GB 4287-92, the Discharge
Standard of Water Pollutants for Dyeing and Finishing of Textile Industry,
Ministry of Environmental Protection (MEP), The People’s Republic of China.
http://english.mep.gov.cn/standards_reports/standards/water_environment/Discharge_standard/200710/t20071024_111797.htm
35. ATSDR (2008b). Toxicological profile for
chromium, United States Public Health Service, Agency for Toxic Substances and
Disease Registry, September 2008
36. IPPC (2003). Reference document on best
available techniques for the textiles industry, Integrated Pollution Prevention
and Control (IPPC), European Commission
40. DeLaune RD, Patrick WH & Guo T
(1998). The redox-pH chemistry of chromium in water and sediment. In Allen HE,
Garrison AW, Luther GW, eds, Metals in Surface Waters. Ann Arbor, USA.
ISBN:1575040875: 262 pp.
41. Lin C-J (2002). The chemical
transformations of chromium in natural waters - A model study. Water air and
soil pollution 139 (1-4): 137-158
43. Salomons W & Forstner U (1984).
Metals in the hydrocycle. Springer-Verlag, Berlin, Heidelberg, New York, Tokyo,
ISBN 3540127550
44. Baral A, Engelken R, Stephens W, Farris J
& Hannigan R (2006). Evaluation of aquatic toxicities of chromium and
chromium-containing effluents in reference to chromium electroplating
industries. Archives of Environmental Contamination and Toxicology 50(4):
496-502
46. IARC (1990a). Chromium and chromium
compounds. In: International Agency for Research on Cancer (IARC) monographs on
the evaluation of the carcinogenic risk of chemicals to humans. Volume 49; Chromium,
Nickel and Welding. ISBN 9283212495
47. Guangdong Province (2001). Guangdong
Provincial Water Pollutant Emission Limit, DB4426-2001.
http://www.gdepb.gov.cn/hjbz/dfbz/200511/P020060728344805222501.pdf
48. MEP (1998). Integrated Wastewater
Discharge Standard (GB8978-1996). Ministry of Environmental Protection (MEP),
The People’s Republic of China. http://www.es.org.cn/download/18-1.pdf
(Chinese). http://english.mep.gov.cn/standards_reports/standards/water_
environment/Discharge_standard/200710/t20071024_111803.htm (English introduction)
environment/Discharge_standard/200710/t20071024_111803.htm (English introduction)